MOJOKERTO – Salah satu upaya mendukung objek pemajuan kebudayaan yang salah satunya adalah seni atau kesenian. Yayasan Bimasakti Peduli Negeri melakukan upaya implementasi salah satu dari 10 objek pemajuan kebudayaan yakni di seni dengan menggelar berbagai macam kegiatan. Mulai dari penampilan kesenian macapat saat penyelenggaraan sarasehan budaya hingga workshop dan mewadahi ekstrakurikuler gamelan kepada adik-adik siswa MI Tri Bhakti dan SDN Claket.
Dalam kegiatan pengenalan kesenian gamelan kepada siswa siswi di kedua sekolah, Yayasan Bimasakti Peduli Negeri melalui site Managernya, Adistya Kurniawan, menggelar sosialisasi tentang kesenian gamelan kepada puluhan siswa di kedua sekolah tersebut dengan tujuan bisa secara rutin dijadikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Langkah ini mendapat respon positif dari kepala sekolah. Seperti yang disampaikan oleh Ety Hikmatul Hamidah, kepala MI Tri Bhakti yang senang dengan adanya program kolaborasi dengan YBPN.
“Ya saya senang dengan adanya program pembelajaran gamelan dari Yayasan Bimasakti Peduli Negeri, karena di sekolah ketika ekstrakurikuler musik ya masih terbatas pada drumband, sementara saya berkeinginan agar anak-anak juga belajar alat musik tradisional kayak gamelan. Jadi program gamelan dari YBPN saya respon dengan langsung membentuk ekstrakurikuler gamelan,” jelas Ety. Bersama dengan bapak/ibu guru lainnya, sosialisasi mengenai gamelan dilakukan kepada siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6.
Hasilnya, seminggu sekali dua grup atau kelompok yang beranggotakan masing-masing 15 – 20 orang setiap kelompoknya latihan gamelan di Yayasan Bimasakti Peduli Negeri. Disampaikan oleh Wawan, jadwal ekstrakurikuler atau latihan gamelan adik-adik MI Tri Bhakti itu setiap hari Jumat sore mulai pukul 15.00 – 17.00 WIB. Tidak hanya MI Tri Bhakti, jadwal latihan gamelan untuk adik-adik SDN Claket di Yayasan Bimasakti Peduli Negeri setiap hari Sabtu sore mulai pukul 15.00 – 17.00 WIB.
Antusiasme yang begitu besar ini membuat Wawan, koordinator YBPN yakin dengan intensitas latihan yang rutin, pola latihan yang benar, mereka akan bisa menghasilkan sebuah karya dan mencari panggung untuk jadi media implementasi karya tersebut.
