Padi Hitam Warisan Majapahit Dikenalkan Kembali YBPN Melalui Workshop Pertanian Organik

MOJOKERTO – Yayasan Bimasakti Peduli Negeri telah sukses menyelenggarakan workshop pengenalan padi hitam untuk puluhan pegiat pertanian, kelompok tani, dan penggerak pertanian organik di wilayah Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya, Selasa (05/03). Acara yang berlangsung di Pendopo Bimasakti Farm ini bertujuan untuk memperkenalkan padi hitam sebagai salah satu varietas padi yang mengandung antioksidan vitamin E yang tinggi dalam pertanian organik.

Workshop ini diadakan bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto serta Relawan Dunia Eco Enzyme (RDEE) Kabupaten Mojokerto. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani lokal mengenai teknik pertanian organik dan pentingnya konservasi varietas padi tradisional seperti padi hitam.

Workshop pengenalan padi hitam yang diselenggarakan YBPN di Pendopo Bimasakti Farm diikuti oleh puluhan pegiat lingkungan, pegiat pertanian organik, kelompok tani dan relawan Eco Enzyme
Workshop pengenalan padi hitam yang diselenggarakan YBPN di Pendopo Bimasakti Farm diikuti oleh puluhan pegiat lingkungan, pegiat pertanian organik, kelompok tani dan relawan Eco Enzyme

Pada acara tersebut, narasumber dari RDEE memberikan panduan praktis kepada para peserta tentang cara menseleksi bibit benih padi hitam yang unggul. Proses ini melibatkan tahapan semai selama 14 hari, sebelum dilanjutkan dengan masa tanam yang memakan waktu sekitar 90 hari atau tiga bulan. Peserta diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan teknik-teknik ini, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka.

Padi hitam sendiri merupakan varietas padi yang memiliki nilai sejarah tinggi, diyakini sebagai makanan para raja di Kerajaan Majapahit. Keunikan ini membuat padi hitam tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga memiliki daya tarik budaya dan historis yang kuat. Diharapkan dengan pengenalan dan penanaman padi hitam ini, para petani di Mojokerto dapat turut melestarikan warisan agrikultur yang berharga ini.

Dengan adanya workshop ini, Yayasan Bimasakti Peduli Negeri, bersama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta RDEE, berharap dapat mendorong pertanian organik yang lebih berkelanjutan dan inovatif di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan dan melestarikan varietas padi tradisional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani lokal.

Back to top