Launching Layanan MPN G3 Kemenkeu Menggandeng Bimasakti untuk Penyetoran Penerimaan Negara

Layanan MPN G3 Kementerian Keuangan menggandeng Bimasakti Multi Sinergi sebagai lembaga persepsi penyetoran penerimaan negara bagi masyarakat Indonesia melalui kanal pembayaran elektronik.

Modul Penerimaan Negara Generasi Ketiga (MPN-G3) adalah sistem penerimaan negara generasi ketiga sebagai upaya modernisasi pengelolaan penerimaan negara melalui kanal pembayaran lain.

MPN dibangun pemerintah dalam rangka mengelola penerimaan negara agar jauh lebih akurat, tepat waktu, dan juga dalam rangka memberikan layanan lebih baik kepada seluruh masyarakat dalam menjalankan kewajiban membayar pajak dan penerimaan negara lainnya.

MPN G3 mampu melayani penyetoran penerimaan negara hingga 1.000 transaksi per detik, meningkat signifikan dari hanya 60 transaksi per detik pada MPN-G2. Setoran penerimaan negara bisa 20 kali lebih cepat.

Kementerian Keuangan melakukan perluasan saluran/agen penerimaan negara (collecting agent), yaitu dengan menambah cakupan lembaga yang dapat melayani pembayaran penerimaan negara atau lembaga persepsi.

Untuk perluasan layanan MPN G3 ini, Kementerian Keuangan menggandeng PT Bimasakti Multi Sinergi dalam perilisannya, launching Layanan Penerimaan Negara MPN G3 yang dilaksanakan pada 30 September 2021 di Vasa Hotel Surabaya.

Launching Layanan Penerimaan Negara MPN G3 oleh Kemenkeu melalui sambutan Direktur Pengelolaan Kas Negara Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI (DJPB Kemenkeu) melalui sambungan teleconference, dan Suhendi dari PKN DJPB Kemenkeu Jakarta serta CEO PT Bimasakti Multi Sinergi, yang menandai perluasan layanan penerimaan negara melalui kanal pembayaran Bimasakti.

Dalam acara launching MPN G3 ini, dihadiri dari Kemenkeu, Direktorat PKN DJPB Kemenkeu, Direktorat Pengelolaan Kas Negara, KPPN KP, dari perbankan seperti BNI, BRI, BCA, Pusintek KPTIKBMN Surabaya serta pejabat dilingkungan Pemprov Jatim, Wakil Bupati Jombang Surambah dan masih banyak lagi. Dan dihadiri pula oleh jajaran direksi PT Bimasakti Multi Sinergi.

PT Bimasakti Multi Sinergi, sebagai perusahaan fintech melalui layanan Bebasbayar ditunjuk sebagai lembaga persepsi, sebagai saluran penerimaan negara bagi masyarakat atau lembaga yang ingin membayar pajak dan penerimaan negara lainnya.

Bebasbayar bisa digunakan untuk membayar lebih dari 900 jenis penerimaan negara, baik yang dibayarkan oleh pemerintah, swasta, maupun individu seperti pembayaran pajak Pph, PPN PPnBM, bea cukai, tilang elektronik, perpanjangan SIM, paspor dan Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Pandemi Covid-19 masih memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Bimasakti berkomitmen untuk berpartisipasi membantu pemerintah dengan menghadirkan penerimaan negara di platform Bebasbayar yang dapat diakses dengan mudah, aman dan nyaman oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan pembayaran pajak, bea cukai, dan lainnya.

Bebasbayar dengan inovasi dan teknologi dibidang electronic payment bagi layanan keuangan, menawarkan ragam solusi yang sangat berpotensi untuk mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas bagi revenue collection pemerintah atau penerimaan negara.

Sistem Modul Penerimaan Negara (MPN) merupakan sistem yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan penerimaan negara khususnya yang diterima melalui collecting agent (bank/pos/persepsi) yang juga akan terhubung dengan Sistem Perbendaharaan Negara (SPAN).

Modernisasi sistem penerimaan negara dan pengelolaan APBN dilakukan untuk memenuhi tiga tuntutan, yaitu meningkatkan kolektibilitas penerimaan negara, memudahkan penyetor untuk memenuhi kewajibannya, dan adaptasi dengan perubahan teknologi informasi.

PT Bimasakti sebagai salah satu fintech di Indonesia yang berbasis di Jawa Timur, mendukung program pemerintah dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para wajib pajak/wajib bayar/wajib setor dalam melaksanakan kewajiban penyetoran penerimaan negara berbasis layanan Bebasbayar di Indonesia.

Liputan Media

Back to top