Bank Keteteran Hadapi Serangan Fintech

Jakarta – Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaadmaja mengungkapkan salah satu kendala dalam mengembangkan perbankan digital adalah regulasi yang ketat yang harus dipatuhi perbankan.

Jahja menjelaskan kondisi perbankan dalam kembangkan digital bank seperti buah simalakama. Regulator menjaga agar tidak ada fraud (penyimpangan) dan bank juga harus menjadi hal tersebut tidak terjadi yang membuat bank lebih lambat dalam kembangkan bank digital.

“Saya kira tadinya mau buat digital bank, awalnya di OJK kemudian baru BI. Nantinya prosesnya makan waktu 6 bulan,” ujar Jahja dalam Indonesia Banking Expo 2018 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Jahja mengungkapkan memahami hal ini karena produk baru perbankan berlaku nasional bila gagal akan berdampak besar. Hal ini berbeda dengan fintech di mana produk di tes di komunitas yang kecil dan bila sukses bisa ditawarkan ke masyarakat.

“Jadi ini yang belum masuk ke regulator. Kalo liat fintech tiap minggu berubah terus. Di bank gak bisa karena harus fully perfect. Ini susah. Ke depan perlu disadari. Kita gak berharap tiap saat bisa berubah seperti fintech tapi setidaknya lebih cepat,” ujarnya.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasional BRI Indra Utoyo mengatakan karena masalah kecepatan ini bank melakukan kolaborasi dengan fintech.

“Karena ini kita juga tahu diri. Mungkin dalam hal kolaborasi kita juga sadar kita nggak ahli di bidang front end, makanya kolaborasi dengan startup fintech,” terangnya.

 

(Sumber : CnbcIndonesia)

Back to top