Ajak Siswa MI Tri Bhakti Claket Lestarikan Permainan Tradisional Lewat Parade Dolanan Jadoel Vol. II

MOJOKERTO– Permainan tradisional menjadi salah satu bentuk alternatif pilihan permainan yang bisa dimainkan oleh anak-anak di sekolah maupun di luar sekolah. Keberadaan permainan tradisional kini kurang diminati oleh generasi muda, utamanya anak-anak. Hal ini terlihat dari kurangnya aktivitas permainan tradisional yang dimainkan, kalah dengan adanya permainan atau game online yang ada di mobil phone.

permainan tradisional bersama MI Tri Bhakti Claket bersama Kampung Dolanan

Berdasarkan fakta tersebut, Yayasan Bimasakti Peduli Negeri kembali menggelar kegiatan edukasi permainan tradisional di MI Tri Bhakti Claket. Setelah sebelumnya di bulan Maret, sukses menggelar kegiatan serupa bersama dengan ratusan siswa SDN Claket. Kegiatan bertema Parade Dolanan Jadoel Vol.II ini bertujuan sebagai sarana media edukasi bagi siswa kelas 1 hingga kelas 6 tentang kekayaan budaya dan pelesatarian budaya dimana jauh sebelum adanya permainan online di HP, permainan tradisional kerap dimainkan oleh anak-anak di tahun itu.

Kedua kalinya kegiatan Parade Dolanan Jadoel ini diselenggarakan masih bersama dengan komunitas Kampung Doelanan Surabaya. Bedanya, pada pelaksanaan kaili ini dipilih sekolah yang menjadi lokasi permainan, setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan di kompleks Bimasakti Farm, Claket. Dengan melibatkan sedikitnya 160 orang siswa, Parade Dolanan Jadoel Vol.II ini diselenggarakan pada Sabtu (27/05) di halaman sekolah.

permainan tradisional bersama MI Tri Bhakti Claket bersama Kampung Dolanan.

Beragam permainan yang akan dimainkan diantaranya adalah wenga papua, kopral Surabaya, panah tradisional, lompat tali, egrang tali bambu, bola bekel, hulahop, egrang bambu dan masih banyak lagi lainnya. Parade Dolanan Jadoel ini nantinya akan dimainkan dengan sistem sirkuit game menggunakan 6 pos. Tujuannya, agar setiap orang dalam kelompok nantinya dapat merasakan pengalaman memainkan 6 permainan tradisional yang sudah ditentukan oleh Mustofa, founder Kampoeng Dolanan.

Keseruan terpancar dari raut muka riang gembira siswa-siswi MI Tri Bhakti saat memainkan beragam permainan diatas secara bergantian. Permainan egrang bambu, wenga papua hingga panah tradisional menjadi primadona untuk dimainkan secara terus menerus. Pasca kegiatan Parade Doelanan Jadoel ini, Yayasan Bimasakti Peduli Negeri menyumbangkan satu set permainan tradisional untuk sekolahnya.

Back to top