Industri Fintech Akan Gerus Tenaga Kerja Sektor Keuangan

Jakarta – Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali memperkirakan pesatnya perkembangan financial technology atau fintech akan menggerus tenaga kerja di industri keuangan. Bank konvensional saat ini sudah mulai tidak membuka kantor cabang.

Ia juga menjelaskan peran teller sudah banyak tak diperlukan. Nasabah pun dinilainya juga jarang pergi ke kantor cabang untuk melakukan transaksi keuangan.

“Misal begini, tahun depan yang akan berdarah-darah adalah sektor keuangan, karena sekarang sudah ada 200 fintech baru yang terdaftar. Aturan belum jelas, tapi mereka sudah mulai kumpulkan uang dari masyarakat,” kata Rhenald di Kementerian Ketenagakerjaan, Senin, 19 November 2018.

Menurut dia, untuk bertahan dalam era digitalisasi, ia memperkirakan bank akan merangkul financial technology. “Bank akan membuat anak usaha, akan rangkul fintech. Fintech itu paling karyawannya hanya 30-50 orang,” kata dia.

Nantinya, kata Rhenald, akan banyak usaha baru seperti fintech, yang bisa dikerjakan dari rumah atau dari kedai kopi yang hanya menggunakan teknologi, diambil-alih oleh fintech. “Bayangkan misal ada 200 fintech, masing-masing butuh 30 orang saja, sudah serap 6.000 pekerja. Tapi bank tidak buka lagi kantor cabang,” katanya.

Ia menjelaskan dalam jangka pendek peran fintech akan meningkat. Menurut dia, lapangan pekerjaan di bank akan mulai berkurang, sampai fintech mulai optimal. “Sekarang belum sepenuhnya bank kurangi pekerja, tapi tidak ekspansi juga,” tutur Rhenald.

Oleh karena itu, Rhenald mengatakan perlu adanya upskilling dan retraining tenaga kerja. Hal itu agar pekerja memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan di era teknologi seperti ini.

Ia menjelaskan pekerjaan-pekerjaan lama bisa saja tetap dibutuhkan, sepanjang pelaku bisa memperkaya diri dengan aplikasi teknologi. “Pekerjaan-pekerjaan yang kita kenal pada abad ke-20, perlahan-lahan akan digantikan oleh pekerjaan-pekerjaan baru berbasis teknologi,” kata dia.

 

(Sumber : Tempo)

Back to top