Dalam rangka memperkuat sinergi dan percepatan transformasi sistem pembayaran digital di sektor perbankan daerah, PT Bimasakti Multi Sinergi turut hadir dalam audiensi strategis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan seluruh jajaran BPR BKK se-Jawa Tengah, dengan fokus utama pada implementasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Jawa Tengah.
Audiensi yang berlangsung di Kantor Gubernur Jawa Tengah ini menjadi momentum penting bagi seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam memperluas akses digitalisasi layanan keuangan di wilayah Jawa Tengah, khususnya melalui pemanfaatan sistem pembayaran QRIS yang inklusif dan efisien.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan OJK menyambut baik sinergi ini sebagai bagian dari program nasional dalam memperluas penggunaan QRIS secara menyeluruh. Hingga Maret 2025, pengguna QRIS di Jawa Tengah telah meningkat signifikan, dengan lebih dari 3 juta merchant telah terdaftar secara nasional. Kolaborasi antara pelaku teknologi finansial seperti Bimasakti dan perbankan daerah dinilai sebagai langkah strategis untuk mempercepat target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2025.
Dalam forum ini, dibahas pula tantangan implementasi QRIS di lapangan, termasuk edukasi masyarakat, kesiapan teknologi, serta literasi digital di lingkungan BPR dan nasabah. Bimasakti turut menawarkan dukungan berupa pelatihan teknis, integrasi sistem back-end, serta customer service terpadu untuk membantu BPR BKK dalam proses digitalisasi ini.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, audiensi ini menjadi tonggak penting bagi terbentuknya ekosistem digital perbankan daerah yang lebih tangguh, responsif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi finansial di Indonesia.
Tujuan Utama Audiensi:
- Mendukung percepatan adopsi QRIS di lingkungan BPR BKK se-Jawa Tengah.
- Mendorong digitalisasi perbankan daerah sebagai upaya peningkatan efisiensi layanan dan inklusi keuangan.
- Menjembatani sinergi antara BPR BKK dengan penyedia solusi teknologi, dalam hal ini Bimasakti sebagai mitra potensial.
- Membahas kesiapan infrastruktur, regulasi, dan edukasi masyarakat dalam mendukung ekosistem pembayaran digital yang berkelanjutan.
- Menyelaraskan langkah strategis antara pemerintah daerah, OJK, dan pelaku industri dalam mendukung program nasional Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan target inklusi keuangan 2025.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan QRIS secara nasional telah mencapai lebih dari 3 juta merchant per Maret 2025, dengan pertumbuhan tertinggi justru datang dari wilayah non-metropolitan. Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi prioritas dalam peningkatan literasi dan adopsi QRIS, seiring dengan pesatnya pertumbuhan UMKM dan pengguna layanan keuangan digital.
Dalam forum ini, beberapa hal strategis yang juga dibahas antara lain:
- Kebutuhan pelatihan digital untuk SDM BPR,
- Standardisasi sistem backend dan front-end QRIS,
- Penguatan layanan customer service dan pengawasan transaksi,
- Skema insentif serta kemudahan onboarding merchant baru.
Melalui audiensi ini, Bimasakti, OJK, Pemprov Jateng, dan BPR BKK berkomitmen untuk melanjutkan langkah konkret menuju ekosistem digital yang inklusif, adaptif, dan memberdayakan masyarakat melalui layanan keuangan yang lebih luas dan terjangkau.